BOSCH Fawstin, seorang kartunis yang memenangkan kontes kartun Nabi
Muhammad di Texas memuji kepolisian Garland menembak mati dua pelaku
penyerangan di Pameran “Muhammad Art Exhibit and Cartoon Contest”.
“Mereka datang untuk membunuh kami dan akhirnya mati. Itulah
keadilan,” cuit Fawstin dalam akun Twitter miliknya, Senin (4/5/2015)
seperti dikutip CNN. Karya Fawstin yang memenangkan kontes merupakan gambar seorang pria
bersorban yang tengah menghunus pedang. Karya tersebut bertuliskan,
“Kalian tak bisa menggambar saya”.
Dalam gambar tersebut terdapat gelembung kartun yang menggambarkan
tangan sang kartunis tengah menggenggam pensil dan menuliskan, “Itulah
sebabnya saya menggambar Anda”.
Penyelenggara pameran tersebut, American Freedom Defense Initiative
(AFDI) memberikan hadiah berupa uang tunai senilai US$12.500 kepada
Fawstin, pria asal Bronx, kelahiran New York yang mantan penganut Islam
ini. AFDI, yang disebut banyak pihak sebagai ‘kelompok kebencian’, menyebut Fwastin sebagai pria yang benar dan pemberani.
Pernyataan Fawstin tersebut membuat Southern Poverty Law Center
berencana memasukkan Fawstin ke dalam daftar kelompok penebar kebencian
tahun 2016. Heidi Beirich, direktur Southern Poverty Law Center mengungkapkan pihaknya tengah mengupayakan pelacakan bagi Fawstin. Beirich mengungkapkan bahwa Fawstin termasuk dalam daftar penebar
kebencian, dilihat dari isi situs resminya yang berbasis di New York.
Namun, pihaknya belum dapat memastikan lokasinya.
“Dia seperti artis dalam pergerakan dengan pandangan yang menebarkan
kebencian,” kata Beirich, sembari menyatakan situs tersebut menyebarkan
pandangan anti-Muslim. Sementara, Fawstin menolak berkomentar terkait hal ini.
“Ini tentang menolak soal apa yang dapat kita lakukakan dan yang
tidak, sebagai warga Amerika, warga yang bebas, warga Barat,” katanya
dalam sebuah video yang diunggah ke website pameran tersebut. “Kami diberitahu oleh musuh yang berperang dengan kami bahwa kami tidak bisa menggambar nabi mereka,” kata Fawstin melanjutkan.
Dalam wawancara dengan Majalah FrontPage pada tahun 2011, Fawstin
mengungkapkan bahwa dia menggambar karakter “Pigman” yang merupakan
alter ego-dari mantan Muslim bernama Frank Warner. Karakter ini
memberangus setiap jihadis yang dia temui.
Terlahir dari kaum imigran Muslim Albania, Fawstin mengungkapkan
dalam sejumlah wawancara sebelumnya bahwa dia mulai menjauh dari agama
dan mengembangkan minatnya untuk menggambar komik.
Fawstin mulai menggambar komik dengan serius di usia menjelang akhir
20-an setelah mengambil kelas seni. Fawstin mengaku, titik balik
hidupnya terjadi setelah kejadian 11 September tahun 2001.
Namun menurut Beirich, banyak hal yang masih menjadi misteri tentang
Fawstin, termasuk keberadaannya dan apakah itu nama aslinya.
Dalam sebuah wawancara pada Ahad (3/5/2015), Fawstin dinyatakan tengah melakukan perjalanan dari luar negeri. “Saya dari suatu tempat, dan sekarang aku di sini,” kata Fawstin. Pada Ahad (3/5), dua pria bersenjata yang melepaskan tembakan di luar
gedung pameran bertajuk “Muhammad Art Exhibit and Contest” di Garland,
Texas, berhasil ditembak hingga tewas oleh petugas keamanan. Salah satu
pelaku diidentifikasi bernama Elton Simpson.
Sumber : Islampos.com
Penulis : Adi